nama : ade gunawan
nim : 2124120004
kelas : karyawan 1A
prodi : PJKR
PERMASALHAN ATLIT BULU TANGKIS DI INDONESIA DAN CARA PENANGANANNYA
Pada olahraga bulu tangkis, kekuatan fisik seorang pemain sangat mempengaruhi. Setiap atlit harus tetap menjaga kondisi fisiknya agar tetap fit. Latihan fisik dapat dilakukan dengan melakukan angkat beban. Beban bebas adalah Barbell dan Dumbbell, biasanya digunakan berpasangan. Keunggulan menggunakan beban bebas ini adalah bisa melakukan gerakan ke mana saja sehingga menghasilkan beragam variasi rutinitas latihan. Walaupun mempunyai fisik yang prima namun jika tidak di ikuti dengan makanan yang bergizi maka itu semua tidak akan tercapai. Jadi jika ingin memiliki fisik yang prima selain olahraga yang teratur asupan makananpun harus tetap dijaga.
Seorang atlit tentu harus selalu mempertahankan kinerja dan juga
prestasinya. Hampir di semua cabang olahraga pasti akan melakukan hal yang
sama, tidak peduli itu atlit bulu tangkis sepak bola, voli, basket, lari,
renang, tinju maupun atletik. Mempertahankan suatu kemenangan tentu mutlak
diperlukan untuk prestasi suatu atlit.
Para atlit selalu melakukan yang terbaik untuk prestasinya, dengan
melakukan latihan-latihan fisik yang rutin setiap harinya. Latihan-latihan
fisik seperti fitnes, latihan beban yang digunakan untuk melatih otot-otot
atlit agar selalu bugar selalu dijalankannya. Latihan fisik yang tetap tentunya
akan menghasilakn prestasi yang cemerlang pula. Atlit bulu tangkis biasanya
melakukan latihan fisik untuk melatih otot-otot tangannya agar selalu kuat
ketikan melakukan pukulan ataupun melakukan smash.
Atlit bulu tangkis yang terlalu memforsir tubuhnya untuk melakukan latihan fisik secara terus menerus terkadang lupa akan asupan gizi yang sudah dikonsumsinya. Tidak jarang pula atlit yang terlalu payah dan gizi yang dikonsumsinya tidak seimbang dengan latihan fisik yang ia lakukan. Sehingga pada saat bertanding, atlit akan merasa cepat lelah atau kekuatannya akan cepat melemah.
Hal yang satu ini mungkin sangat akrab di telinga kita, namun kita jarang
mau peduli dengannya, yang penting atlit bulu tangkis punya tenaga dan meraih
kemenangan. Penggunaan doping atau suplemen penambah energi yang berlebihan
sering dijumpai pada atlit-atlit bulu tangkis. Penggunaan doping ini memang
dapat menambag energi dengan cepat, namun efek yang diakibatkan juga tidak
kalah besarnya. Atlit bulu tangkis dapat memperoleh kemenangan di lapangan
namun ia akan memperoleh kekalahan di dalam tubuhnya apabila terus menerus
menggunakan doping pada tubuhnya.
Latihan fisik tidak selalu berjalan lurus, ada saja atlit bulu tangkis yang
melakukan cara instan untuk memperoleh kemenangan tanpa melakukan latihan fisik
seperti fitnes, angkat beban atau yang lain.
Permasalahan yang sering timbul pada latihan fisik atlit bulu tangkis adalah permasalahan gizi atlit yang tidak mencukupi dan pemakaian doping pada atlit bulu tangkis. Permasalahan pada atlit tersebut apabila tidak segera ditangani maka akan menimbulkan akibat yang signifikan pada atlit. Untuk itu penanganan dari permasalahan pada latihan fisik atlit bulu tangkis sangatlah perlu diterapkan.
Permasalahan yang sering timbul pada latihan fisik atlit bulu tangkis adalah permasalahan gizi atlit yang tidak mencukupi dan pemakaian doping pada atlit bulu tangkis. Permasalahan pada atlit tersebut apabila tidak segera ditangani maka akan menimbulkan akibat yang signifikan pada atlit. Untuk itu penanganan dari permasalahan pada latihan fisik atlit bulu tangkis sangatlah perlu diterapkan.
Pada olahraga bulu tangkis, lemak adalah sumber kalori utama. Tetapi tidak
boleh dilupakan bahwa cadangan karbohidrat tubuh harus tersisa walaupun sedkit karena
bila karbohidrat habis dapat menyebabkan asidosis berat dengan komplikasi
berupa collaps.
Apabila sirkulasi darah pada otot baik (dapat ditingkatkan dengan latihan
fisik yang teratur), maka siklus Cori merupakan sumber energi yang berarti.
Siklus Cori sangat berperan pada olahraga bulu tangkis. Kemampuan melaksanakan
siklus Cori sangat bergantung kepada kemampuan sistem kardiovaskuler tubuh.
Prinsip dasar dari latihan fisik adalah perkembangan otot didapatkan melalui rangsangan beban yang berlebih, kontraksikan kelompok otot tertentu melawan beban yang diangkat. Cara otot dapat berkembang adalah melalui tekanan beban dalam waktu tertentu, pemulihan setelah latihan dibantu dengan protein tambahan. Setelah periode waktu tertentu, kekuatan kelompok otot yang mendapatkan tekanan beban tersebut akan meningkat membuat otot semakin berkembang sehingga kekuatan pada saat melakukan pukulan pada permainan bulu tangkis dapat dilakukan dengan baik.
Prinsip dasar dari latihan fisik adalah perkembangan otot didapatkan melalui rangsangan beban yang berlebih, kontraksikan kelompok otot tertentu melawan beban yang diangkat. Cara otot dapat berkembang adalah melalui tekanan beban dalam waktu tertentu, pemulihan setelah latihan dibantu dengan protein tambahan. Setelah periode waktu tertentu, kekuatan kelompok otot yang mendapatkan tekanan beban tersebut akan meningkat membuat otot semakin berkembang sehingga kekuatan pada saat melakukan pukulan pada permainan bulu tangkis dapat dilakukan dengan baik.
Ada 4 aspek dasar untuk bugar secara fisik, yaitu: ketahanan kardiovaskuler,
kekuatan otot, daya tahan otot dan fleksibilitas. (Sajoto, 1998: 67)
Dengan latihan fisik secara rutin dan tepat, jantung akan mampu memompa
lebih banyak darah, dengan demikian mampu menghantar lebih banyak oksigen
secara efisien. Sehingga kapasitas otot menampung oksigen akan meningkat, mampu
memompa darah lebih banyak per detak, sehingga kerja jantung tidak terlalu
berat. Jantung Anda juga mempunyai kemampuan untuk lebih cepat memulihkan diri
dari stress akibat pertandingan yang sangat melelahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sajoto,
Mochamad.1998. Pembinaan dan Peningkatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga,
Jakarta: Depdikbud.